Twitter Miliki 100 Juta Pengguna Aktif


CALIFORNIA - Twitter sudah miliki 100 juta pengguna aktif yang login setidaknya satu kali dalam satu bulan dan 50 juta pengguna aktif setiap harinya, ungkap CEO Dick Costolo.

Seperti yang dikutip dari Mashable, Jumat (9/9/2011), layanan mikroblogging raksasa tersebut kini memiliki total 200 juta pengguna terdaftar, namun jumlah pengguna reguler sebenanya kadang masih menjadi perdebatan.

Costolo pernah mengungkap bahwa sebenarnya setengah dari pengguna Twitter login ke situs tersebut tiap bulannya, persentase angka yang ia katakan adalah 82 persen semenjak permulaan tahun 2011.

CEO Twitter tersebut mengatakan bahwa pertumbuhan Twitter cukup sehat, terutama untuk platform mobile. Sekira 55 juta pengguna login ke Twitter melalui ponsel atau tablet mereka setiap bulannya. Pengguna Twitter di situsnya pun cukup meningkat.

"Twitter.com saat ini dikunjungi oleh lebih dari 400 juta pengguna tiap bulannya, naik dari 250 juta pengunjung di awal tahun 2011," ujar Costolo.

"Kurang dari 40 persen pengguna tidak nge-tweet sejak akhir bulan ini, tapi kita cukup senang dengan pencapaian ini, karena masih sangat sehat," tambah CEO tersebut.

Twitter diprediksi bisa menambah 26 juta pengguna aktif untuk kurun waktu sampai akhir tahun 2011.

Sumber: okezone.com

continue reading

NASA: Nenek Moyang Manusia adalah Alien


LONDON - Menurut NASA kehidupan di Bumi mungkin memiliki asal-usul dari luar angkasa. Para ilmuwan telah menganalisis batu meteor yang terbentuk miliaran tahun lalu sebelum akhirnya jatuh ke Bumi.

Batu meteor yang dianalisis tersebut merupakan karbon yang memiliki banyak pecahan dan mengandung bahan kimia yang mirip dengan salah satu komponen kunci dari DNA, unsur pembentukan kehidupan.

Tes yang dilakukan oleh ilmuwan Amerika Serikat (AS) yang sebagian besar adalah peneliti NASA menunjukkan bahwa kehadiran bahan kimia ini tidak terkontaminasi dengan Bumi. Artinya bahan kimia tersebut menunjukkan asal-usul DNA yang mungkin terletak di luar angkasa dan mungkin saja Alien. Demikan seperti dikutip Daily Mail, Selasa (9/8/2011).

Temuan tersebut berasal dari analisis kimia yang diuji terhadap 12 batu meteor dan temuan ini sudah dipublikasikan di jurnal Proceeding of National Academy of Sciences. Peneliti juga mengatakan mereka telah menemukan 'dampak dengan jangkauan yang jauh'.

"Batu meteor dan komet yang memiliki dampak dalam pembentukan awal Bumi, keduanya tampak memberikan beberapa bahan yang sangat penting dalam pembentukan kehidupan," ungkap Dr Michael Callahan, Penulis utama penelitian dari NASA Goddard Space Flight Center di Maryland.

Penelitian sebelumnya menemukan dua dari tiga batu meteor yang tersembunyi sebagai bahan dasar kehidupan.

Ini adalah asam amino, seperti 'manik-manik' yang membentuk protein saat dirangkai dan bahan kimia yang diperlukan untuk memungkinkan sel guna menciptakan sebuah penghalang membran. Bahan kimia ketiga yang berhubungan dengan DNA.

continue reading

Dunia Tidak Akan Berakhir di 2012


CALIFORNIA - Spekulasi yang menyebutkan peradaban bakal berakhir pada 2012 tidaklah benar. Isu mengenai adanya bintang besar yang akan menyerang bumi di tahun 2012 belum bisa dibuktikan.

Para peneliti berpendapat, saat ini tidak ada dokumentasi dalam penelitian yang mampu mengidentifikasi jenis ancaman yag terlihat sebesar itu. Mereka yang berpendapat bahwa bintang ini nyata dan mampu menarik asteroid masuk ke dalam tata surya sama sekali tidak memiliki bukti hingga kini.

Ketika gagasan mengenai Nemesis pertama kali muncul, gagasan ini digunakan untuk menjelaskan apa yang para ahli sebut sebagai periodisitas kepunahan massal di Bumi. Dengan kata lain, setelah menganalisis interval di mana ada lima gejala mengenai terjadinya peristiwa kepunahan besar, para ilmuwan ini berpikir bahwa mereka telah melihat sebuah pola. Demikian seperti dikutip Softpedia, Rabu (10/8/2011).

Namun sampai hari ini belum ada yang mampu menunjukkan bukti bahwa Nemesis mengorbit di Awan Oort komet, beberapa astronomical units (AU) dari Matahari. AU sendiri adalah jarak rata-rata antara Matahari dan Bumi, yaitu sekira 93 juta mil.

Para pemikir yang mendukung teori Nemesis menyatakan bahwa objek tersebut mengorbit sangat jauh dari matahari, namun entah bagaimana benda yang cukup besar tersebut bisa menyenggol komet. Objek diyakini bertanggung jawab atas komet yang secara berkala dikirim ke tata surya yang merupakan bagian dari awan.

Bailer-Jones (astronomi di Heidelberg) menggunakan alat statistik yang dikenal sebagai analisis Bayesian untuk mempelajari tingkat di mana peristiwa kepunahan massal terjadi selama 250 juta tahun terakhir, tetapi semuanya tidak dapat menemukan jenis pola yang dapat mengindikasikan adanya Nemesis.

Sama seperti teori konspirasi yang diusulkan planet Nibiru, Nemesis tampaknya menjadi isapan jempol dari imajinasi seseorang. Jika salah satu dari dua benda benar-benar ada, ini merupakan kemustahilan astronomi, karena kedua benda tersebut harusnya sudah terdeteksi sejak lama.

"Dari catatan, tidak ada bukti untuk Nemesis. Sesuatu yang tersisa adalah pertanyaan menarik atau tidak adanya dampak yang sering terjadi selama 250 juta tahun terakhir," simpul Bailer-Jones.

Sumber: okezone.com

continue reading

Jejaring Sosial Tidak Picu Kerusuhan dan Revolusi


LONDON - Media sosial kini menjadi idola bagi para pengguna internet dalam mencari berita dunia terkini. Facebook dan Twitter disebut ikut bertanggung jawab dalam kerusuhan yang terjadi di Inggris baru-baru ini. Tapi merupakan sebuah kesalahan mengkambinghitamkan alat komunikasi sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam sebuah kerusuhan sosial.

Seperti yang dikutip dari Telegraph, sangat tidak masuk akal bahwa perwakilan dari Twitter, Facebook dan Blackberry harus menghapa pihak pemerintah dan kepolisian Inggris untuk membicarakan tentang kerusuhan tersebut. Dengan mengkambinghitamkan metode berkomunikasi sama saja mengacuhkan permasalahan sosial yang ada di masyarakat.

Hal ini cukup berbanding terbalik, karena awal tahun ini Twitter dan Facebook sempat disebut sebagai media yang berperan di balik revolusi yang terjadi Mesir dan beberapa negara Arab diktatoriat lainnya. Situs-situs jejaring sosial yang disebut-sebut berperan dalam meruntuhkan rezim-rezim pemerintah yang otoriter.

Dengan mengkombinasikan beberapa pola, para peneliti media sosial bahkan pada kejadian yang terjadi awal tahun di wilayah Arab tersebut menyebutnya 'revolusi pertama' di dunia.

Sebenarnya Twitter dan Facebook bukanlah pihak pemicu revolusi, mereka hanyalah sebuah media sarana komunikasi yang menghubungkan semua orang. Sangat tidak cermat apabila kepolisian Inggris menyeret pihak-pihak jejaring sosial ke kasus kerusuhan London. Sangat tidak cermat pula bagi orang-orang yang menganggap bahwa media sosial internet juga merupakan alat untuk menjatuhkan rezim-rezim di wilayah Arab.

Setelah kasus-kasus ini, apakah para pengguna jejaring sosial bisa menerima apabila media yang mereka gunakan diawasi oleh pihak berwenang, karena dianggap bisa memicu kekerasan seperti yang terjadi di dunia Arab dan London?

Sumber: okezone.com

continue reading

WINE SALAK, IKON SOUVENIR KHAS KARANGASEM KATROL HARGA SALAK

Salak yang harganya kerap jatuh saat musim raya kini terbuka solusi dengan mengolah menjadi produk wine salak, sebagai upaya kedepan mendongkrak harga lebih berpihak kepada petani. Betapa tidak, ratusan ton salak yang dihasilkan saban tahun hingga kini belum memberi efek taraf kesejahteraan kepada petani, padahal mereka sudah bekerja keras mengembangkan komoditi khas buah yang dikenal dengan sebutan fruit snake skin dimata turis manca negara. Ketua Kelompok Tani Dukuh Lestari I Wayan Suparta,mengatakan, untuk mengintensifkan upaya memproduksi Wine Salak sebagai salah satu alternatif mengolah produk salak, dibentuk wadah CV. Dukuh Lestari sehingga lebih fokus menangani masalah produksi wine. Sebagai salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Karangasem, potensi buah salak menjadi sangat berpeluang diolah hasilnya agar bisa meningkatkan nilai tambah. Harga salak yang selalu jatuh saat panen raya dan kurang stabilnya harga secara konvensional, maka diperlukan langkah terobosan untuk menolong petani salak sehingga bisa menikmati keuntungan lebih dari produksi salak yang dihasilkan. Dikatakan, kapasitas produksi wine salak yang diberi nama label Salaka Wine (Anggur Buah Salak) direncanakan 6000 liter /bulan dengan menyerap bahan baku salak per liter 4 Kg salak, total dibutuhkan salak sejumlah 18 ton salak. Dengan kadar alkohol 12 % wine salak Sibetan tergolong wine kelas B, telah mengawali produksi percobaan sebanyak 300 liter untuk produk promosi, souvenir dan kenangan, telah lolos uji menarik penggemar dari wisatawan sebagai wine satu-satunya di dunia yang diproduksi dari buah salak. Dari proses produksi hingga kemasan diperlukan waktu 3 – 6 bulan disimpan sebelumnya dalam tangki berkapasitas 1000 liter dan 750 liter. Nantinya diharapkan proses pengolahan wine salak dapat menyerap seluruh produk salak di Desa Sibetan dan luar Sibetan yang berjumlah jutaan pohon, dengan harga Rp. 5000 – Rp. 10.000 per Kg standart salak kelas I dan II. Jika dibandingkan harga dipasar saat panen raya hingga Rp. 1000 per Kg maka prospek harga salak untuk bahan baku wine jauh lebih tinggi dan sangat menguntungkan petani. Sedangkan harga sebotol wine dengan kemasan 750 ml seharga Rp. 95.000 sedangkan kemasan 350 ml senarga Rp. 45.000, tanpa bahan pengawet dan kimia. Adapun Ijin yang sudah dimiliki adalah : TDI, IPR, HO, UKL,UPL, TDP, SIUPP, SIUP MB, NPWP, SITU, IMB, MD, BPOM (13 jenis), Rekomendasi Disnaker dan Bea Cukai. Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, SH mengatakan, salah satu produk unggulan khas Karangasem yang hendak dikemas dan dikembangkan sebagai salah satu ikon daerah adalah wine salak. Menyusul melimpahnya bahan baku salak maka upaya untuk memproduksi dilakukan sungguh-sungguh dengan melengkapi produsen dengan berbagai perijinan sehingga dapat diproduksi secara profesional guna bisa masuk dipasarkan dikalangan wisatawan dan masuk prospek eksport. Dengan kadar alkohol sekitar 21,5 % maka daya saing wine salak diperkirakan dapat digemari penikmat wine dikalangan hotel dan turis mancanegara. Jika hal ini bisa lancar diproduksi dibawah payung aturan yang legal, maka standart harga wine dan salak sebagai bahan baku dapat dipatok sesuai kesepakatan sehingga memberikan keuntungan bagi petani Khusus Wine Salak dikatakan Geredeg, untuk masalah perijinan yang sudah dipegang belakangan ditawar hingga 2 milyar rupiah oleh investor agar dapat ijin memproduksi miras, karena pemerintah sudah menutup ijin pembuatan minuman keras beralkhohol. Untuk itu Karangasem sangat bersyukur terakhir memperoleh ijin tersebut sehingga kini sudah mantap untuk mengembangkan wine salak khususnya. Ia berharap CV. Dukuh Lestari sebagai sentranya bisa mengembangkan jaringan produksi disetiap subak atau kelompoktani untuk menjadi pengolah wine yang nantinya dipayungi oleh Dukuh Lestari. Di Karangasem kini bahkan memiliki 12.000 perajin minuman tradisional (Arak) tersebar di beberapa kecamatan yang perlu dilindungi keberadaanya. Kebutuhan akan wine khususnya pasar hotel dan luar negeri masih sangat besar, untuk itu prospek tersebut harus ditangkap dan dimanfaatkan karena selama ini wine didatangkan dari Cina padahal kualitas Wine Karangasem seperti yang di buat D’Awe sudah berkualitas tinggi. Setelah diujicoba ternyata wine salak sangat digemari dan memiliki aroma khas yang tidak bisa didapatkan dari jenis salak lain kecuali salak Karangasem khususnya di sentral Sibetan Bebandem Karangasem. Ia optimis dengan melimpahnya bahan baku akan dapat diatasi kekawatiran keinambungan ketersediaan bahan baku terutama dimusim paceklik salak. Dengan penyerapan sekitar 50-60 ton per hari secara otomatis akan memberikan dampak terhadap harga salak untuk mengangkat kesejahteraan petani. Jika tanpa pengolahan maka sampai kapanpun produksi komoditi salak ini akan terus tenggelam tanpa memberi keuntungan yang baik bagi petani bahkan cenderung terbuang dimusin panen raya. Dengan demikian petani salak akan tertolong dari segi harga, namun disisi lain nilai tambah manufakture industri wine salak memberi keuntungan signifikan. Wine Salak diperjuangkan menjadi idola wine salak agar mampu sejajar dengan wine mancanegara yang berkelas dan memiliki trade mark saat ini. Alternatif pengolahan dalam bentuk wine merupakan satu-satunya pilihan yang memiliki prospek dan peluang bernilai tambah tinggi. Untuk itu produk olahan wine kini bahkan sudah memperoleh pengakuan pasca pengujian di Nusa Dua dan banyak digemari wisatawan. Jika produksi dan pemasaran nantinya sudah dapat digarap dengan baik, Ia optimis wine salak menjadi salah satu ikon wine khas Karangasem yang dicari wisatawan. Peran kelompok Untuk meningkatkan perolehan nilai tambah salak Kelompok Tani Kembang Lestari Desa Jungutan yang sudah mengantongi prestasi gemilang sebagai kelompok terbaik Juara I nasional, memiliki lahan pendukung tanaman salak seluas 250 Ha juga merintis pengembangan produk wine. Seperti diutarakan Ketua Kelompok I Ketut Latra, sejauh ini kelompok merasa tertarik dengan rencana itu. Pembuatan wine nantinya dapat menjadi alternatif dalam menjaga harga salak agar tidak jatuh khususnya pada musim panen raya. Namun karena panen salak 2 kali setahun dengan rata-rata produksi 6 ton per Ha merupakan potensi yang cukup untuk memasok bahan baku bagi pembuatan wine. Untuk investasi pengembangan wine diperkirakan menelan dana sekitar Rp. 500.000.000 dengan perangkat pabrik, gedung, alat tes alkohol serta kandungan kadar gula. Karena wine bisa disimpan makin lama makin baik maka tidak mungkin terjadi stagnasi, selain karena produksi salak bisa sepanjang tahun mengingat salak di Dusun Tanah Ampo justru melimpah saat daerah lain paceklik. Wine salak Karangasem selama ini sudah diproduksi dan ditawarkan di sejumlah toko, restoran serta sebagai souvenir bagi wisatawan. Namun karena banyaknya potensi salak dan lokasi luas diperlukan beberapa kelompok pengembang wine dengan satu pintu agent dan distributor, sehingga bisa lebih mudah dikendalikan.

continue reading