Desa Wisata Jasri. Dimana itu?


Barangkali saat orang bertanya dimana letaknya Desa Sanur? dimana itu Ubud? atau dimana Sukawati berada? Kita akan dengan fasihnya menunjukan arah ke desa tersebut dengan cepat atau barangkali juga lengkap dengan beberapa pilihan jalan alternative. Tapi ups...tunggu saat orang bertanya dimana Desa Jasri berada? Hanya sedikit orang yang tahu. Bahkan saat anda lihat di Peta Balipun anda akan kesulitan menemukan tulisan "Jasri". Ya, Desa Jasri memang belum terkenal dan bahkan belum dikenal semua orang di Bali. Belum ada ciri khas atau produk specifik yang bisa ditawarkan desa kami. Dan belum banyak orang tahu juga, bahwasannya kami masyarakat Desa Jasri mulai menggeliatkan badan kami untuk membangun sebuah desa wisata di kawasan timur Pulau Bali yang yang tencinta ini....

Terus bagaimana anda bisa sampai di desa Jasri? Berikut panduan jalan yang bisa anda ikuti.

Dari Denpasar anda bisa mengukuti Jalan menuju Kota Amlapura. Jalan mana saja apakah itu Jalan Prof. Ida Bagus Mantra atau Jalan protokol lama yang melewati Kota Gianyar dan Kota Klungkung. Saat melewati Pura Goa Lawah sebenarnya anda sudah akan memasuki wilayah perbatasan Kab. Klungkung dengan Kab. Karangasem. Saat melewati perbatasan ini ada akan melihat sign dengan Lambang Kab. Karangasem yang cukup besar di sebelah kanan Jalan.

Kira-kita 20 kilometer dari wilayah perbatasan ini, anda akan menjumpai kawasan wisata Candidasa. Salah satu kawasan pariwisata di Bali Timur dengan facilitas pariwisata yang cukup memadai. Perjalanan menuju kawasan wisata ini, akan melewati beberapa desa yang masih hijau dengan pemandangan pohon kelapa di sisi kiri dan kanan jalan raya. Ada beberapa desa yang akan anda lewati seperti Desa Ulakan, Desa Manggis, dan Desa Buitan.

Dari Candidasa anda masih harus melanjutkan perjalanan selama kurang lebih 6 km ke arah timur, ke arah Kota Amlapura. Memasuki wilayah desa Jasri, anda akan menemukan beberapa karya seni patung yang bisa dipakai tanda bahwa anda sudah memasuki wilayah desa kami.

Patung Lembu di sebelah barat desa kami salah satunya. Dan Patung Wanita menjunjung sekeranjang buah salak tepat saat anda memasuki desa Jasri. Ada yang aneh dengan Patung ini. Kenapa harus wanita dengan sekeranjang salak di atas kepalanya. Bukankah desa kami tidak memproduksi buah salak? Mungkin akan lebih pas seandainya patung itu diganti dengan Patung Wanita yang sedang membuat gerabah, karena memang dari dulu desa Jasri terkenal dengan produksi gerabahnya.
Tapi eittssss............. barangkali patung ini dibangun bukan sebagai land mark desa Jasri. Saya tidak tau yang sebenarnya karena belum sempat bertanya pada yang berwenang. Cuman saya bisa mengira-ngira patung ini adalah salah satu landmark dari Kabupaten Karangasem yang terkenal dengan buah salaknya yang manis dan berkualitas tinggi. Barangkali Desa Jasri ada gerbang memasuki wilayah Kota Amlapura yang merupakan Ibukota dari Kabupaten ujung timur Pulau Bali ini.

Nah... saat melewati Patung Wanita ini, berarti anda sudah memasuki desa Jasri. Wilayah pemukiman penduduk berada di sisi kiri dan kanan jalan ini. Sementara diluar itu adalah wilayah perkebunan kelapa dan pertanian yang subur. Tak jauh dari pusat desa, anda bisa bersantai di pantai yang sangat indah. Pantai Jasri banyak dipakai untuk tempat melasti dan juga tempat "nganyut" sebuah rangkaian Upacara Ngaben.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Salam kenal saking Jastul

Anonim mengatakan...

Om swasti astu..tambahin lagi tulisane bli....... kalo perlu isi foto and kegiatan adat ......... promosiang desane ......
salam kenal
om santi.santi.santi.om

Posting Komentar