Gebug Sraya, Tarian Memanggil Hujan

Sraya, Bali kaya dengan aneka seni dan tradisi unik. Salah satunya adalah tarian sakral yang tergolong klasik yang bernama Gebug Ende atau Gebug Sraya. Tari ini dipercaya dapat mendatangkan hujan di saat musim kemarau.

Disebut tarian ‘Gebug Sraya karena tari ini berasal dari Desa Sraya Kabupaten Karangasem. Dalam setiap pentas, tari ini biasanya dibawakan oleh 10 orang penari.

Sebelum Gebug Sraya ini dimulai, para pemain melakukan doa
bersama. Doa ini bertujuan agar pemain diberi keselamatan selama melakukan tarian yang dipadu dengan kontak fisik ini.

Dengan menggunakan tongkat rotan sepanjang 2 meter dan perisai dari anyaman bambu, dua penari Gebug Sraya kemudian saling gebug atau pukul dengan tongkat rotan sambil menari-nari.

Dengan diawasi 2 orang ‘saye’ atau wasit, kedua pemain saling berlomba untuk bisa memukul bagian leher hingga kepala lawan agar bisa tampil sebagai pemenang.

Meski bagian tubuh terluka hingga berdarah akibat pukulan rotan, para pemain atau penari Gebug Sraya mengaku tidak merasa kesakitan.

Selain sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, mereka percaya hujan akan segera turun jika darah sudah keluar dari tubuh mereka.

0 komentar:

Posting Komentar