Warga Tetap tenang meski bromo meletus

Probolinggo - Warga yang tinggal di Dusun Cemorolawang Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura tetap tenang meski Gunung Bromo telah meletus (letusan minor).

Tidak ada kepanikan di dusun yang hanya berjarak 3 kilometer dari kawah itu. Sebaliknya sejumlah warga menyaksikan dari tepi lereng Cemorolawang. Termasuk awak media juga tetap melakukan tugasnya.

"Kalau nanti anginnya mengarah ke Cemorolawang ya tidak apa-apa. Kita sudah terbiasa dengan hujan abu," kata Muji, warga Ngadisari yang sehari-harinya jualan kaos Bromo kepada wisatawan ini.

Material vulkanik atau abu yang disemburkan dari kawah setinggi 1000 meter itu memang tidak menuju ke Cemorolawang. Saat letusan yang diawali pukul 17.22 itu mengarah ke barat daya.

"Abunya mengarah ke barat daya, atau Malang dan sekitarnya," kata seorang anggota tim Pos Pengamatan Gunung Api Gunung Bromo di Cemorolawang, Desa Ngadisari, Probolinggo Mulyono saat dihubungi Jumat malam (26/11/2010).

Aparat kepolisian maupun TNI yang disiagakan di Posko Tanggap Bencana di Kantor Taman Nasional Bromo Tengger Semeru terlihat meningkatkan kewaspadaannya.

Hingga pukul 18.49 Wib, jarak aman bagi warga maupun wartawan serta wisatawan masih ditetapkan 3 Km dari kawah. "Tetap 3 Km, belum ada perubahan," tambah Mulyono.

0 komentar:

Posting Komentar